Limbah merupakan sisa dari kegiatan atau aktivitas manusia.
Perkembangan teknologi mendorong makin banyak limbah yang dibuang ke
lingkungan salah satunya limbah berbentuk gas.
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam
senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), Nitrogen oksida (NOx), Sulfur oksida (SOx), asam klorida (HCl), Amonia (NH3), Metan (CH4), Klorin (Cl2). Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan, disebut materi partikulat.
Gas-gas tersebut termasuk jenis senyawa kimia yang reaktif sehingga
apabila terpapar ke tubuh dapat bereaksi dengan banyak senyawa, yang
dapat mengakibatkan terganggunya salah satu sistem tubuh normal.
Karbon monoksida (CO)
adalah senyawa yang bersifat sangat beracun karena dapat mengikat
hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Kehadiran senyawa tersebut
dapat menghambat penghantaran oksigen ke sel tubuh sehingga sel tubuh
tertentu mengalami kekurangan oksigen, kondisi ini dapat menyebabkan
kematian.
Karbon dioksida (CO2) adalah lawan dari oksigen yang secara normal
keduanya terdapat pada tubuh. Namun apabila jumlah CO2 meningkat
melebihi batas normal akan menjadi racun untuk tubuh dengan cara memblok
aliran oksigen di pembuluh darah ke sel atau jaringan. Kasus yang
sering ditemukan adalah kematian yang mengakibatkan kematian akibat
jumlah CO2 lebih banyak dari pada oksigen pada suatu ruangan tertutup
seperti dalam mobil.
Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) merupakan limbah
industri terutama dari pembakaran bahan bakan fosil dan batu bara,
termasuk gas yang berbahaya bila sampai masuk ke dalam paru-paru. Jumlah
terbesar adalah SO2 namun dengan adanya oksidasi dengan udara SO2 dapat
berubah menjadi SO3. Sulfur dioksida sendiri dapat mengiritasi saluran
pernafasan sedangkan SO3 dapat bereaksi dengan air membentuk asam sulfat
( H2SO4 ) yang memiliki sifat korosif dan penarik air , sehingga bila masuk ke paru-paru akan mengakibatkan daerah tertentu dari paru-paru kehilangan air dan mengering.
Asam klorida (HCl) termasuk jenis asam kuat yang memiliki sifat korosif dan sangat reaktif, sehingga sangat berbahaya bila terkena dengan sel tubuh.
Amonia (NH3) adalah gas dengan bau yang khas namun dapat menyebabkan
kerusakan pada saluran pernafasan. Menghirup senyawa ini pada
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan
sesak nafas. Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit
dapat menyebabkan kebutaan.
Metan (CH4) merupakan senyawa organik paling kecil dengan reaktifitas
yang tidak terlalu tinggi, tidak memiliki sifat sebagai racun, namun
dapat bersifat asfiksian (menggantikan oksigen) sehingga dalam
konsentrasi tinggi di udara terutama dalam gedung dapat menyebabkan
kematian. Keracunan metana terjadi bila senyawa tersebut tercampur dalam
minuman, dalam jumlah sangat kecil dapat menyebabkan kebutaan.
Klorin lebih terkenal sebagai senyawa pemutih yang berupa padatan
atau cairan, padahal nama klorin sebetulnya milik Cl2 yang berbentuk
gas. Bahaya dari gas klorin disebabkan sifatnya yang mudah beraksi
dengan air membentuk asam klorida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar